http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

KEUTAMAAN SAYYIDUL ISTIQFAR



SAYYIDUL ISTIGHFAR



اَللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّي, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, خَلَقْتَنِي, وَأَنَا عَبْدُكَ,
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اِسْتَطَعْتُ, أَعُوذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا صَنَعْتُ, أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَأَبُوءُ لَكَ
بِذَنْبِي, فَاغْفِرْ لِي; فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا
أَنْتَ


(Allahumma Anta Robbi, Laa Ilaaha Illa
Anta, Kholaqtani wa ana abduKa, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika
mastatho’tu, Audzubika min syarri maa shona’tu, Abu’u laka bi ni’matiKa
‘alaiyya wa abu’u laKa bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfiru
dzunuuba illa Anta )



”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang boleh mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.


Kapan membacanya?


Barangsiapa mengucapkannya disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97)

Kandungan maknanya?


Ini adalah doa agung yang mencakup banyak makna : taubat, merendahkan diri kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dan kembali menghadap kepada-Nya. Nabi Shalallahu ‘alahi wa Sallam menamainya sebagai Sayyidul Istighfar (penghulu istighfar), yang demikian itu karena melebihi seluruh bentuk istighfar dalam hal keutamaan. Dan lebih tinggi dalam hal kedudukan.
Diantara makna sayyid adalah orang yang melebihi kaumnya dalam hal kebaikan dan yang berkedudukan tinggi dikalangan mereka.


Keutamaan doa ini dibanding bentuk istighfar yang lain adalah :

- Nabi Shallalahu ‘alahi wasallam mengawalinya dengan pujian kepada Allah dan pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah sebagai makhluk ciptaan-Nya (penetapan Tauhid Ar Rububiyyah), Dan bahwa Allah adalah Al Ma’buud (sesembahan) yang haq dan tidak ada sesembahan yang haq selainNya. Maka Dia adalah satu-satunya yang berhak diibadahi dan ini merupakan realisasi Tauhid Al Uluhiyyah.

- Pernyataannya bahwa ia senantiasa tegak diatas janji dan kokoh diatas ikatan berupa iman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, seluruh nabi dan rasul-Nya. Menjalankan segenap ketaatan kepada Allah dan perintah-Nya. Ia akan menjalaninya sesuai kemampuan dan kesanggupannya.

- Kemudian dia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alaa dari seluruh kejelekan apa yang telah dia perbuat, baik sikap kurang dalam menjalani apa yang Allah wajibkan baginya yaitu mensyukuri nikmat-Nya ataupun berupa perbuatan dosa. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menisbatkan keburukan kepada diri beliau sendiri, bukan kepada Allah Ta’alaa dan ini merupakan bentuk cara beradab kepada Allah, meskipun kita yakin bahwa segala sesuatu baik yang baik maupun yang buruk semuanya berasal dari Allah dan karena takdirNya.

- Kemudian ia mengakui akan nikmat Allah yang terus datang beruntun dan anugerah-Nya serta pemberian -Nya yang tiada pernah berhenti.

- Dan dia mengakui atas dosa-dosanya, sehingga iapun lantas memohon ampunan kepada Allah Suhhanahu wa Ta’ala dari itu semua dengan segenap pengakuannya bahwa tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Allah Suhhanahu wa Ta’ala.

Ini adalah paling sempurna apa yang ada pada sebuah doa. Kerana itu ia menjadi seagung-agungnya bentuk istighfar dan yang paling utama dan paling luas kandungan maknanya yang mesti akan mendatangkan ampunan bagi dosa-dosa.

Hanyalah yang mengucapkan doa ini dan menjaganya yang akan memperoleh janji yang mulia dan pahala serta ganjaran besar ini, karena ia telah membuka harinya dan menutupnya dengan penetapan Tauhidullah baik Rububiyyah-Nya dan Ululhiyyah-Nya. Dan pengakuan dirinya sebagai hamba yang siap menghamba dan persaksiannya terhadap anugerah dan nikmat Allah. Pengakuannya dan kesadarannya akan kekurangan-kekurangan dirinya dan permohonan maaf dan ampunan dari Dzat yang Maha Pengampun, diiringi dengan rasa tunduk dan rendah dihadapan-Nya untuk senantiasa patuh dan taat kepada-Nya. Ini semua merupakan cakupan makna yang utama dan sifat yang mulia yang ia buka dan tutup lembaran siangnya. Yang pantas bagi orang yang mengucapkan dan menjaganya mendapat maaf dan ampunan, terbebas dari neraka dan masuk syurga.

Wallahu a’lam bisshowab.

Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia keutamaan dan anugerah-Nya.

TUJUAN DI CIPTAKAN NYA MANUSIA OLEH ALLAH






Tidaklah kita diciptakan kecuali untuk
merealisasikan peribadatan hanya kepada Allah Azzawajalla. Begitu juga
inti dakwah para Rasul adalah mendakwahkan ummatnya untuk beribadah
hanya kepada Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah Subhaanahu
wata’aala berfirman :




وَمَاخَلَقْتُالْجِنَّوَالإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ



”Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariyat : 56)


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ



 “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) “Beribadalah kepada Allah
(saja) dan jauhilah Thogut
 (sesembahan  yang disembah selain Allah yang diri ridha disembah –ed) (QS. An-Nahl : 36)


Tidak boleh seseorang memalingkan ibadah
kepada selain Allah, jika hal ini dilakukan maka sungguh dia telah
berbuat syirik (menyekutukkan Allah). Allah Subhanahu wata’aala
berfirman:


وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا



“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (Qs. An-Nisa’:36)


إِنَّ اللهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ
بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ
فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا



“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
 (Qs. An-Nisa : 48)


Lalu apa itu ibadah..?Ibadah
adalah sebuah nama yang mencakup apa-apa yang Allah cintai dan ridhai,
baik berupa perkataan ataupun perbuatan, baik amalan  zhahir dan  amalan
bathin.(silahkan lihat Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
10/149-dinukil dari kitab Al-Qaulul Mufid Fi Adilatit, syaikh Abdul
Wahhab Al-Whusoby).


Macam-Macam Ibadah


Berikut ini akan disebutkan tentang macam-macam ibadah berserta contohnya.


  1. Ibadah I’tiqadiyah (ibadah yang berkaitan dengan
    aqidah/keyakinan): Yaitu mentauhidkan Allah dalam Rububiyah-Nya
    (menyakini Allah satu-satunya pencipta, pemberi rezeki dan pengatur alam
    semesta), Uluhiyah-Nya (menyakini Allah satu-satunya yang berhak
    disembah) dan Asma wa Sifat-Nya (menetapkan nama-nama dan sifat Allah
    tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). ini adalah ibadah yang
    paling utama dan  yang paling agung.

  2. Ibadah Lafzhiyah (ibadah yang berkaitan dengan lisan) : yaitu
    mengunakan lisan untuk apa-apa yang Allah cintai dan ridhai dari
    perkataan. seperti mengucapan Laa Ilaha Illallah Muhammadarrasulullah
    (syahadat), membaca Al-Qur’an, doa dan dzikir-dzikir yang di ajarkan
    Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam serta ibadah lafzhiyah (ucapan)
    lainya.

  3. Ibadah Badaniyah (ibadah yang terkait dengan badan) : Yaitu
    mengunakan badan untuk melakukan apa-apa yang Allah cintai dan ridhai.
    Seperti ruku, sujud dalam shalat. Dan seperti puasa, amalan-amalah haji,
    hijrah, jihad dan ibadah badaniyah lainnya.

  4. Ibadah Maliyah (ibadah yang terkait dengan harta) : Yaitu
    menggunakan harta yang Allah karuniakan untuk apa-apa yang Allah cintai
    dan ridhai. Seperti mengeluarkan zakat, shadaqah dan yang lainnya.

  5. Ibadah Tarkiyah (ibadah yang terkait dengan meninggalakan
    sesuatu) : Yaitu seorang muslim meninggalkan apa-apa yang Allah dan
    Rasul-Nya haramkan dan larang darinya dalam rangka beribadah kepada
    Allah. Dia meninggalkan maksiat karena takut adzab Allah dan mengharap
    ridha serta pahala Allah. Seperti meninggalakan perbuatan syirik
    (menyekutukkan Allah), bid’ah dan yang lainnya.  (Silahkan lihat
    Kitab Tathiral I’tiqad Al Imam Shan’ani, Al-Qaulul Mufid Fi Adilatit
    Tauhid : , Syaikh Abdul Wahhab Al-Whusoby : dan beberapa syarh kitab
    Al-Qaulul Mufiid).



Hanya kepada Allah lah kita beribadah.
Kita serahkan seluruh ibadah kita hanya kepada-Nya. Dan tidak kepada
yang lainnya. Sebagaimana Allah Ta’aala berfirman :


إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ



“Hanya kepada Engkaulah yang Kami beribaah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. (Qs. Al-Fatihah : 5).

TENTANG KURBAN DAN PAHALANYA



Sesungguhnya Menyemblih hewan Qurban itu menjadi amalan yang sangat
istimewa ; karena orang yang berkurban itu sama dengan orang yang
mensyi'arkan agama Allah.... (QS 22 ayat 36)

.

karena berqurban itu sebagai syiar dari agama Allah , maka diharapkan kita semua terlibat di dalamnya, kalau belum mampu berqurban, kita bisa membantu menyemblihnya, kalau tidak bisa, kita membantu memotong-motong nya, ga bisa? kita membantu memasaknya, ga bisa juga? paling kurang ikut memakannya... , yang penting kita ikut terlibat didalamnya... jadi kita ikut mensyi'arkan agama Allah...

Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam bersabda "tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika Hari Idul Adha selain menyembelih Hewan Qurban. sesungguhnya hewan itu akan datang pada Hari Kiamat [sebagai saksi] dengan tanduknya, bulu dan kukunya. dan sesungguhnya Darah Hewan Qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Alloh sebelum mengalir di tanah (sebelum darahnya mengalir ke tanah pahalanya telah lebih dulu sampai kepada orang yang berqurban ) . karena itu bahagiakanlah dirimu dengannya." (H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN