http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

MUNAJAD YAHYA BIN MU'ADZ II

Bismillaahirrahmaanirrahii m Ya Tuhanku , anugerah yang paling manis kurasakan dalam kalbuku adalah berharap kepada-MU. Kalam paling indah dirasakan oleh lisanku adalah memuji- MU Adapun saat- saat yang paling aku cintai adalah saat aku akan bersua dengan-MU Harapanku kepada- Mu dengan lumuran dosa-dosa hampir mengalahkan harapanku kepada-MU dengan amal-amal perbuatan, karena sesungguhnya aku merasakan diriku mengandalkan pada keikhlasan dalam beramal,maka bagaimanakah aku dapat membersihkan dan menjaga amal-amal perbuatanku, sedang diriku telah dikenal berlumuran dengan dosa- dosa. Aku merasakan diriku dalam dosa- dosaku mengandalkan pada pemaafan dari- MU, maka bagaimanakah Engkau tidak akan mengampuninya , sedang Engkau telah dikenal Maha Pemurah. Tuhanku, Hujjah ( alasan) ku dihadapan-MU ialah pengetahuanku bahwa Hujjah itu adalah Milik-MU Ya Allah, sesungguhnya aku menjadikan pengakuan dosaku sebagai saranaku untuk diterima oleh-MU , dan naungan berteduhku adalah tawakkalku kepada-MU Oleh karena itu, jika Engkau memberikan Ampunan, siapa lagi yang lebih berhak memberikan ampunan, selain Engkau. Dan jika Engkau menghukum , siapa lagi yang lebih adil dalam memutuskan hukum selain Engkau? Ya Allah sesungguhnya aku tidak akan pernah putus harapan dari perhatian dan rahmat-MU sesudah matiku dan sepanjang hidupku Engkau tidak melimpahkan kepadaku ,selain kebaikan. Bertubi-tubinya kebaikan –MU kepadaku menunjukkan akan kemurahan-MU kepadaku, Maka bagaimana bisa celaka orang yang pernah Engkau rasakan kepadanya perhatian yang baik dari- MU? Ya Allah , Jika pandangan murka-MU yang membinasakan tertujukan kepadaku, maka pandangan kemurahan-MU tidak pernah lalai untuk menyelamatkanku darinya. Ya Allah jika dosa-dosaku menjadikan diriku terancam oleh siksa, maka sesungguhnya aku selalu berharap untuk dekat dengan pahala –MU melalui permohonanku yang penuh harap. Seandainya bukan karena dosa-dosa yang telah kulakukan, tentulah aku tidak takut siksaan. Seandainya aku tidak mengenal kemurahan-MU, tentulah aku tidak akan berharap memohon pahala. Ya Tuhanku ,sesungguhnya aku menetapi halaman-MU lagi sibuk dengan pujian dan sanjungan kepada- MU Engkau tuntun aku sejak kecil kepada-MU Engkau pakaikan kepadaku ma'rifat-MU Engkau belaikan kepadaku kelembutan-MU Engkau pindahkan aku ke berbagai keadaan dan Engkau bolak-balikkan aku dalam berbagai perbuatan dalam keadaan dimaafkan dan diterima tobatnya, zuhud dan rindu, Ridha dan cinta. Engkau beri aku minum dari telaga-MU dan Engkau biarkan aku ditaman-MU dalam keadaan menetapi perintah-MU dan rindu kepada ucapan-MU hingga aku dewasa. Oleh karena itu , mana mungkin aku beranjak dari- MU hari ini sesudah aku tua, Padahal aku sudah dipersiapkan oleh-MU semenjak kecil, maka selama aku masih ada, selalu berada disekitarMU dan merengek- rengek kepada- MU, karena sesungguhnya aku cinta dan setiap orang yang cinta selalu merindukan yang dicintainya dan berpaling dari selain kekasihnya. Ya Tuhanku bagaimana aku tidak berharap kepada-MU agar mengampuni dosaku sebagaimana harapan-MU menjumpaiku dalam keadaan tanpa dosa. (Munajat Yahya bin Mu'adz alias Abu Zakaria Ar-Razi , seorang juru nasehat yang zuhud dan Imam yang Rabbani )
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
ini kutipan cerita tentang lelaki dan gadis dengan cintanya, >>>>>>>
Bismillahirrahmanirrahim Dia bertemu dengan gadis itu di sebuah pesta, gadis yang menakjubkan. Banyak pria berusaha mendekatinya. Sedangkan dia sendiri hanya seorang laki-laki biasa. Tak ada yang begitu menghiraukannya. Saat pesta telah usai, dia mengundang gadis itu untuk minum kopi bersamanya. Walaupun terkejut dengan undangan yang mendadak, si gadis tidak mau mengecewakannya. Mereka berdua duduk di sebuah kedai kopi yang nyaman. Si laki-laki begitu gugup untuk mengatakan sesuatu, sedangkan sang gadis merasa sangat tidak nyaman. Ayolah, cepat. Aku ingin segera pulang, kata sang gadis dalam hatinya. Tiba- tiba si laki-laki berkata pada pelayan, Tolong ambilkan saya garam. Saya ingin membubuhkan dalam kopi saya. Semua orang memandang dan melihat aneh padanya. Mukanya kontan menjadi merah, tapi ia tetap mengambil dan membubuhkan garam dalam kopi serta meminum kopinya. Sang gadis bertanya dengan penuh rasa ingin tahu kepadanya, Kebiasaanmu kok sangat aneh?. Saat aku masih kecil, aku tinggal di dekat laut. Aku sangat suka bermain-main di laut, di mana aku bisa merasakan laut.. asin dan pahit. Sama seperti rasa kopi ini, jawab si laki-laki. Sekarang, tiap kali aku minum kopi asin, aku jadi teringat akan masa kecilku, tanah kelahiranku. Aku sangat merindukan kampung halamanku, rindu kedua orangtuaku yang masih tinggal di sana, lanjutnya dengan mata berlinang. Sang gadis begitu terenyuh. Itu adalah hal sangat menyentuh hati. Perasaan yang begitu dalam dari seorang laki-laki yang mengungkapkan kerinduan akan kampung halamannya. Ia pasti seorang yang mencintai dan begitu peduli akan rumah dan keluarganya. Ia pasti mempunyai rasa tanggung jawab akan tempat tinggalnya. Kemudian sang gadis memulai pembicaraan, mulai bercerita tentang tempat tinggalnya yang jauh, masa kecilnya, keluarganya.Pembicaraan yang sangat menarik bagi mereka berdua. Dan itu juga merupakan awal yang indah dari kisah cinta mereka. Mereka terus menjalin hubungan. Sang gadis menyadari bahwa ia adalah laki-laki idaman baginya. Ia begitu toleran, baik hati, hangat, penuh perhatian.. pokoknya ia adalah pria baik yang hampir saja diabaikan begitu saja. Untung saja ada kopi asin ! Cerita berlanjut seperti tiap kisah cinta yang indah: sang putri menikah dengan sang pangeran, dan mereka hidup bahagia... Dan, tiap ia membuatkan suaminya secangkir kopi, ia membubuhkan sedikit garam didalamnya, karena ia tahu itulah kesukaan suaminya. Setelah 40 tahun berlalu, si laki-laki meninggal dunia. Ia meninggalkan sepucuk surat bagi istrinya: Sayangku, maafkanlah aku. Maafkan kebohongan yang telah aku buat sepanjang hidupku. Ini adalah satu- satunya kebohonganku padamu-tentang kopi asin. Kamu ingat kan saat kita pertama kali berkencan? Aku sangat gugup waktu itu. Sebenarnya aku menginginkan sedikit gula. Tapi aku malah mengatakan garam. Waktu itu aku ingin membatalkannya, tapi aku tak sanggup, maka aku biarkan saja semuanya. Aku tak pernah mengira kalau hal itu malah menjadi awal pembicaraan kita. Aku telah mencoba untuk mengatakan yang sebenarnya kepadamu. Aku telah mencobanya beberapa kali dalam hidupku, tapi aku begitu takut untuk melakukannya, karena aku telah berjanji untuk tidak menyembunyikan apapun darimu...Sekarang aku sedang sekarat. Tidak ada lagi yang dapat aku khawatirkan, maka aku akan mengatakan ini padamu: Aku tidak menyukai kopi yang asin. Tapi sejak aku mengenalmu, aku selalu minum kopi yang rasanya asin sepanjang hidupku. Aku tidak pernah menyesal atas semua yang telah aku lakukan padamu. Aku tidak pernah menyesali semuanya. Dapat berada disampingmu adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupku. Jika aku punya kesempatan untuk menjalani hidup sekali lagi, aku tetap akan berusaha mengenalmu dan menjadikanmu istriku walaupun aku harus minum kopi asin lagi." Sambil membaca, airmatanya membasahi surat itu. Suatu hari seseorang menanyainya, Bagaimana rasa kopi asin? Ia menjawab, Rasanya begitu manis. Wassalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN