http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

Untukmu wahai wanita

Saudariku, Engkau tidak perlu hanyut dalam kekecewaan karena suatu hal yang ada pada diri suamimu. Betapa banyak kelebihan- kelebihan yang ada padanya. Berbahagia dan nikmatilah kedamaian hidup rumah tangga bersamanya. Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suamimu dapat menghancurkan segala keindahan dalam rumah tanggamu. Bukan hanya hancur di dunia, bahkan berkelanjutan hingga di akhirat kelak. Saudariku, simaklah peringatan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam berikut ini. Agar engkau dapat menjadikan bahtera rumah tanggamu seindah dambaanmu. Aku diberi kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya ialah para wanita, akibat ulah mereka yang selalu kufur/ingkar. Spontan, para shahabat bertanya, Apakah yang engkau maksud adalah mereka kufur/ ingkar kepada Allah ? Beliau menjawab, Mereka terbiasa ingkar terhadap perilaku baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, lalu ia mendapatkan suatu hal padamu, niscaya mereka begitu mudah berkata, Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan sedikit pun darimu.(Muttafaquna 'alaihi) Engkau mendambakan kebahagian dalam rumah tangga? Temukanlah bahwa kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suamimu. Pandai-pandailah membawa diri, sehingga suamimu rela membentangkan kedua telapak tangannya, dan memberikan kebahagian berumah tangga kepadamu. Percayalah Saudariku, suamimu adalah pasangan terbaik untukmu. Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya, Silakan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka.(Hr. Ahmad) Tidakkah engkau mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapatkan kebebasan masuk surga dari pintu yang mana pun? Kunci Keberhasilan Rumah Tangga Saudariku, mungkin selama ini engkau bersama pasangan hidupmu, terus berusaha mencari pola rumah tangga yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk kalian berdua. Engkau berhasil menemukannya? Bila engkau berhasil, maka aku ucapkan selamat berbahagia. Adapun bila belum, maka segera temukan kunci keberhasilan rumah tanggamu Pada firman Allah berikut, Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya. (Qs. al- Baqarah: 228) Hak pasanganmu setimpal dengan kewajiban yang ia tunaikan kepadamu. Semakin banyak engkau menuntut hakmu, maka semakin banyak pula kewajiban yang harus engkau tunaikan untuknya. Shahabat Abdullah bin 'Abbas memberikan contoh nyata dari aplikasi ayat ini dalam rumah tangganya. Pada suatu hari, beliau berkata, Sesungguhnya, aku senang untuk berdandan demi istriku, sebagaimana aku pun senang bila istriku berdandan demiku, karena Allah Ta'ala telah berfirman, Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Aku pun tidak ingin menuntut seluruh hakku atas istriku, karena Allah juga telah berfirman, Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya (Hr. Ibnu Abi Syaibah dan ath-Thabari) Bagaimana dengan dirimu, wahai saudara dan saudariku? Kapankah engkau berdandan? Ketika sedang berada di rumah atau ketika hendak keluar rumah? Selama ini, sejatinya, untuk siapa engkau berdandan? Benarkah engkau berdandan untuk pasanganmu, ataukah engkau berdandan dan tampil menawan untuk orang lain? Saudariku, bahu-membahu, saling melengkapi kekurangan, dan saling pengertian adalah salah satu prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak layak bagi engkau untuk berperan sebagai penonton setia ketika pasanganmu sedang mengerjakan pekerjaannya. Usahakan sebisamu untuk turut menyelesaikan pekerjaannya. Demikianlah, dahulu Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam mencontohkan dalam rumah tangga beliau. Aisyah radhiyallahu'anha mengisahkan, Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengerjakan sebagian pekerjaan istrinya, dan bila beliau mendengar suara azan dikumandangkan, maka beliau bergegas menuju ke mesjid.( Hr. Bukhari) Constance Gager, ketua studi sekaligus asisten profesor di Montclair State University, Montclair, New Jersey, mengadakan penelitian tentang hubungan perilaku suami-istri dengan keromantisan dalam bercinta. Ia mengelompokkan para suami yang menjadi objek penelitiannya ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah suami-suami yang tidak peduli dan jarang membantu pekerjaan istri. Kelompok kedua adalah suami-suami yang sering turut serta dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga istri. Hasilnya luar biasa! Suami di kelompok kedua, yaitu yang sering membantu pekerjaan istrinya, terbukti lebih romantis dan lebih sering memadu cinta dengan pasangannya. Hubungan yang harmonis dan indah, begitu kental dalam rumah tangga mereka. Sejatinya, penemuan ini bukanlah hal baru, karena secara logika, suami yang dengan rendah hati membantu pekerjaan istrinya pastilah lebih dicintai oleh istrinya. Tentunya, ini memiliki hubungan erat dengan keromantisan suami-istri dalam bercinta. Sebaliknya, istri yang peduli dengan pekerjaan suami, pun akan mengalami hal yang sama. Nah, bagaimana dengan dirimu, wahai Saudariku? Wallahu a'lam bish-shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN