.tampak megah nan anggun diufuk barat. dimana buih - buih perak keemasan sang kartika agung menyelami jingga sebelum sang semesta merengkuhnya dalam dekapan sayap - sayap hitam kelam sang malam. namun diriku adalah sosok dari bayang - bayang remang disegenap lisan dalam tutur santun bahasa kerinduan. yang memaklumkan segala luka, tercipta dalam kehidupan sang cinta.
Duhai penabur selendang jingga...
Jika saja aksen dari pendarmu tak membuka cangkangku diujung peraduan bumi watan.
Maka biasku takkan memucat pasi dalam payung cakrawala langit kotaku.
Karna apa yang terindah tidaklah pantas untuk ternikmati hanya dalam setangkai mawar di keteduhan taman hati, melainkan segenap rekahnya kelopak bunga - bunga dalam satu rangkaian purbasari."
Jakarta Time
Tidak ada komentar:
Posting Komentar