http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

Berhati hati lah dengan Pujian makhluk jika kamu akan tergelincir dengan pujian itu

~WASPADA TERHADAP PUJIAN~ Menurut Imam Al- Ghazali dalam bukunya "Bahaya Lisan dan Cara Mengatasinya" diterangkan bahawa memuji dan dipuji itu bahayanya ada 6 iaitu 4 bahaya bagi yang memuji dan 2 bahaya bagi yang dipuji. BAHAYA BAGI YANG MEMUJI 1.Dalam memuji kadangkala sampai melebihi batas, lalu sampai pada taraf dusta. Khalid bin Ma'dan berkata: Barangsiapa memuji Imam atau seseorang dengan sesuatu yang tidak ada padanya di muka orang banyak, nescaya pada hari kiamat ia dibangkitkan oleh Allah SWT dengan tergelincir disebabkan lidahnya" 2. Seringkali dimasuki riya'. Orang yg memuji seringkali dimasuki riya' krn dengan memuji ia menampakkan rasa senang, sedang kadang2 ia tidak menyembunyikan rasa senang itu dan tidak meyakini semua yang dikatakannya. Dengan demikian, ia tergolong orang riya' dan munafik. 3.Kadang- kadang ia mengatakan sesuatu yang tidak dapat dibuktikan dan tidak ada jalan untuk mengetahuinya. Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki memuji laki-laki lain di dekat Rasulullah, lalu beliau bersabda: Celaka, kamu memotong leher temanmu, seandainya ia mendengarnya, niscaya ia tidak bahagia" Kemudian beliau bersabda: Andaikan seorang dari kamu harus memuji temannya, hendaklah ia berkata: " Menurut persangkaanku, fulan itu begini, saya tidak memastikan fulan itu demikian, krn perhitungan seseorang itu di tangan Allah. Jika ia mengetahui dia seperti itu." (HR Bukhari dan Muslim) Bahaya ini timbul krn memuji sifat2 yang mutlak yang dapat diketahui dengan dalil, seperti perkataanmu: Sesungguhnya ia adalah orang yang bertaqwa, orang wara', orang zuhud dan sifat semisalnya." Atau misal dengan perkataan: Sesungguhnya ia adalah orang yang adil lagi menyenangkan." SIfat seperti ini merupakan sesuatu yang tersembunyi. Maka tidak baik memuji dengan sifat seperti ini kecuali setelah diteliti secara mendalam. Umar r.a. mendengar seorang laki2 memuji laki2. Umar bertanya: "Apakah kamu pernah bepergian dengannya Laki2 Tidak. Umar:Apakah kamu pernah bergaul dengannya dalam urusan jual beli atau kerjasama lainnya? Laki2 Tidak. Umar: Apakah kamu bertetangga dengannnya di waktu pagi dan petang? Laki2, Tidak. Umar: "Demi Allah Yang tiada Tuhan selain Dia. Saya berpendapat bahawa kamu tidak mengenal orang tersebut. 4.Kadang- kadang ia menyenangkan orang yang dipuji, Padahal mungkin ia orang zalim atau fasik. Sedang memuji orang fasik atau zhalim itu tidak diperbolehkan. Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah murka apabila orang fasik dipuji2 (H.R Ibnu Abid Dunya dan Al Baihaqi) BAHAYA BAGI YANG DIPUJI 1.Menimbulkan kesombongan dan rasa bangga diri. Kedua-dua sifat di atas insyaAllah kita semua sudah tahu bahwa itu sifat yang tidak baik dan membinasakan diri kita. Al-Hasan berkata: Umar r.a duduk duduk bersama sekelompok manusia. Tiba² Al-Jarud bin Al- Munzhir datang. Lalu seorang dari mereka berkata: Orang ini adalah kepala suku Rabi'ah. Perkataan ini didengar oleh Umar dan orang yang di sekitarnya serta didengar oleh Al Jarud. Ketika Al Jarud dekat dengan Umar, maka Umar memukulnya dengan cambuk yang ada di tangannya. Maka Al Jarud bertanya: Apa yang terjadi antara saya dengan engkau wahai Amirul Mukminin? Umar menjawab: "Apa yang terjadi antara saya denganmu, apakah kamu tidak mendengar perkataan tadi? Saya khawatir perkataan tadi bercampur dengan hatimu, lalu saya ingin menundukkan kepalamu. 2. Dengan dipuji kebaikannya, maka ia merasa senang dengan kebaikan itu, lalu ia menjadi lemah dalam mengabdi kepada Allah. Barang siapa membanggakan dirinya, nescaya ia teledor dalam beribadah. Apabila lidah telah mengucapkan pujian kepada seseorang, maka ia telah menyangka bahwa orang itu telah menemukan kedudukan yang lebih tinggi, sehingga membahayakan orang yang dipuji. Kerana itulah Rasulullah SAW bersabda: Apabila kamu memuji temanmu di hadapannya, maka seolah-olah kamu melewatkan pisau pencukur yang tajam pada urat lehernya. (HR. Ibnu Mubarak) Kalau pujian itu tidak membahayakan orang yang dipuji atau yang memuji maka itu tidaklah dilarang, bahkan kdang-kadang disunnahkan. Kerana itulah Rasulullah SAW memuji sahabat sehingga beliau pernah berujar: Andaikan iman Abu Bakar ditimbang dengan iman orang di alam ini, nescaya iman Abu Bakar lebih unggul. Bagi orang yang dipuji hendaklah ia bisa menjaga dirinya dari sombong, membanggakan diri dan bahaya hilang semangat kerana semua itu merosak dan tidak akan selamat daripada semua itu kecuali dengan memandang dirinya dengan pandangan hina dan lemah serta dengan merenungkan akibat yang akan timbul seperti halusnya riya' dan bahaya lainnya.Sesungguhnya ia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain yang emujinya. Andaikata ia dapat menyingkap semua rahasia dirinya dan apa yang terlintas dalam pikirannya serta goresan hatinya, niscaya ia mencegah orang yang emuji dirinya. Dan hendaklah orang yang dipuji itu menampakkan ketidaksukaannya saat ia dipuji (kepada orang yang memujinya) Sabda Rasulullah SAW: " Taburkanlah debu pada wajah orang-orang yang memuji" (HR. Abu Dawud dan An Nasai). Sufyan bin Uyainah berkata: Pujian tidak akan membahayakan orang yang memperhatikan dirinya. Ali ra. berkata ketika dipuji: Ya Allah, ampunilah diriku kerana sesuatu yang tidak mereka ketahui dan janganlah Engkau menyeksa diriku kerana apa yang mereka katakan dan jadikanlah diriku lebih baik daripada apa yang mereka sangka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN