http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

PENYAKIT HATI/BATIN

Bismillahirrohmanirrohiim. Assalamua'alaikum warohmatullahi wabarokaatu. Wahai saudara-saudariku tercinta yang MEMBENCI GHIBAH, lillaahi ta'ala Inilah penyakit saraf yang berbahaya dan memusnahkan, sangat sedikit orang yang sembuh dari penyakit ini, penyakit yang membutuhkan pengobatan intensif, bahkan kita semua sedang membutuhkan penyembuhannya. Apakah Ghibah itu? Rasulullah saw telah memberitahukan kita seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, Apakah kalian tahu apakah ghibah itu? para sahabat menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah bersabda, miringKamu menyebut saudaramu dengan apa yang ia benci. Dikatakan; bagaimana jika yang kami sebut itu memang ada dalam diri saudara saya wahai Rasulullah ?Rasulullah saw menjawab, Jika apa yang ada dalam saudaramu seperti apa yang kamu sebutkan, maka kamu telah ghibah terhadapnya, jika dalam diri saudaramu tidak terdapat apa yang kamu sebutkan maka kamu telah membinasakannya. Dari Abu Hurairah dalam kisah Ma'iz bin Malik Al-Aslami, Rasulullah telah memerintahkan untuk membersihkan diri Ma'iz dari zina, ketika Nabi memerintahkan untuk merajamnya, nabi mendengar seseorang bercakap kepada sahabatnya; apakah kamu tidak melihat orang ini telah melindungi Allah akan tetapi tidak menjaga dirinya sehingga dirajam seperti dirajamnya anjing? Nabi kemudian berjalan hingga melewati kotoran keledai, seraya bertanya. Dimana fulan dan fulan? Turunlah kalian berdua, makanlah kotoran keledai ini. Kedua orang ini berkata, Semoga Allah mengampunimu wahai Rasulullah, apakah kotoran ini untuk dimakan ? Nabi bersabda, Apa yang telah kalian perbincangkan terhadap saudaramu tadi adalah makanan yang lebih buruk dari kotoran ini, demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sungguh dia sekarang berada di sungai- sungai surga, ia menyelam dan mandi di dalamnya. Celaan Terhadap Ghibah dan Pelakunya Sunnah Nabi yang terpercaya yang telah mencela perbuatan ghibah dan mereka yang gemar berghibah, dari Sa'id bin Zaid ra bahwa Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya seburuk- buruknya riba adalah mencela kehormatan seorang muslim tanpa kebenaran, yaitu riba yang paling berbahaya dan paling keras larangannya. Dari Jabir bin Abdullah ra berkata, pada zaman Rasulullah angin berhembus membawa aroma tidk sedap, kemudian Nabi bertanya, Apakah kalian tahu pertanda apa angin ini? Sesungguh-Nya sekelompok orang munafik sedang berbuat ghibah terhadap kaum muslimin, maka dari itu angin berhembus membawa aroma tidak sedap. Penggambaran Al-Qur'an Al- Karim terhadap ghibah yang tercela, Allah swt menganalogikan ghibah dengan memakan bangkai, karena mayit tidak tahu jika dagingnya dimakan orang lain, begitu juga orang hidup tidak akan pernah tahu jika ada orang yang berghibah terhadap dirinya, maka barangsiapa merugikan seorang muslim atau mencemari kehormatannnya, laksana memakan daging saudaranya hidup-hidup, sedangkan yang berghibah terhadap seorang muslim maka laksana memakan bangkainya, hal ini dikatakan oleh Al-Qurthubi, atas dasar itu Allah berfirman, Sukakah seseorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Mujahid berkata, Sukakah seseorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Orang- orang menjawab, Kami jijik, Mujahid berkata, Maka dari itu bertakwalah kalian kepada Allah. Sedangkan Qatadah berkata, Jika kamu jijik memakan bangkai jenazah yang telah dimakan ulat maka begitu pula kamu akan jijik berbuat ghibah terhadap saudaramu yang masih hidup. Firman Allah, Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Mengandung dua bentuk: Pertama; Jika kamu jijik memakan bangkai, maka kamu akan jijik berbuat ghibah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Mujahid. Kedua; jika kamu jijik dighibah oleh orang lain, maka kamu akan jijik berbuat ghibah terhadapnya. Kita juga mendapati, betapa para Salafus-Shalih mencela perbuatan ghibah ini, Abu hurairah, seorang ahli hadits tersohor berkata, barangsiapa memakan daging saudaranya di dunia, maka dihidangkan kepadanya daging tersebut di akhirat kelak, dikatakan kepadanya; makanlah bangkai ini!, sebagaimana kamu memakannya ketika dia hidup. Ketika dia memakannya pasti akan berteriak karena teramat kotor dan menakutkan. Sedangkan Anas bin Malik, pembantu setia Nabi berkata, Barangsiapa yang berghibah terhadap kaum muslimin dan memakan dagingnya dengan jalan yang tidak benar serta mengatas namakan kaum muslimin untuk meraih kekuasaan maka ia digiring pada Hari Kiamat kelak dengan kedua matanya terbelalak, ia memanggil-manggil dengan celaka dan binasa, keluarganya dapat mengenalinya sedang dia tidak dapat mengenali mereka. Sufyan As-Tsauri berkata, Jauhilah ghibah dan mencampuri urusan orang lain, karena hal tersebut akan menghancurkan agamamu. Malikbin Dinar berkata, Isa bin Maryam as bersama kaum Hawariyyun melewati bangkai seekor anjing, kaum Hawariyyun berkata, bau busuk apa ini? Isa as berkata, Betapa putih gigi- gigi manusia, gigi-gigi tersebut menjaganya, dan mencegahnya untuk berbuat ghibah. Dikatakan Hasan Al-Bashri; sesungguhnya seseorang telah berbuat ghibah terhadapmu, maka Hasan Al- Bashri menghadiahinya sekeranjang anggur, orang tersebut mendatangi Hasan Al-Bashri dan berkata, Saya telah berbuat ghibah kepadamu tetapi kamu malah memberikanku hadiah. Hasan menjawab Kamu telah memberi hadiah kepadaku yang berupa amal kebaikanmu, maka saya ingin membalasnya. Dari Ibnu Mubarak berkata, Jika saya berbuat ghibah terhadap seseorang maka saya telah berbuat ghibah terhadap kedua orang tua saya, karena beliau berdualah yang lebih berhak atas amal kebaikan saya. Ghibah dan Macam-macamnya As-Samarqandi berkata, Ada empat bentuk gibah; dalam satu bentuk ghibah termasuk kekafiran, dalam bentuk yang lain ghibah termasuk nifaq, kemudian dalam bentuk yang lain ghibah adalah maksiat dan yang terakhir ghibah yang diperbolehkan, dan ghibah model ini diberi pahala. Ghibah yang termasuk dalam kekufuran, adalah ketika seseorang berbuat ghibah terhadap seorng muslim, kemudian di ingatkan kepadanya;Janganlah kamu berbuat ghibah!, dia malah balik menjawab, ini bukanlah ghibah, saya yakin hal ini bukanlah ghibah ! Sejatinya dia telah menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah. Maka barangsiapa yang menghalalkan apa yang telah diharamkan oleh Allah Ta'ala dia telah kafir, dan hanya kepada Allah tempat berlindung. Ghibah yang merupakan bentuk nifaq adalah berbuat ghibah terhadap seseorang, tetapi dia tidak menyebutkan namanya ketika mengatakan kepada orang yang sebenarnya mengetahui bahwa yang diinginkan adalah si fulan, sejatinya dia telah berbuat ghibah kepada seseorang tersebut akan tetapi dia mengira bahwa dirinya bersih dari ghibah, yang demikian termasuk ghibah nifaq. Sedangkan ghibah yang merupakan maksiat adalah berbuat ghibah dan menyebutkan nama orang yang dighibahi, dia sadar bahwa hal ini adalah maksiat, maka hendaknya dia bertaubat. Yang keempat berbuat ghibah terhadap orang fasiq yang mashur akan kefasikannya, atau seorang ahli bid'ah, maka dia akan diberi pahala, karena ketika orang-orang mengetahui keadaan si fasik akan berusaha untuk memperingatkannya. Balasan Orang yang Berghibah Orang yang membiasakan diri berbuat ghibah akan mendapat siksa dari Allah kelak di akhirat, seperti yang di jelaskan Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah melewati dua kuburan, kemudian Rasulullah saw berkata, keduanya akan disiksa dengan siksaan yang pedih, yang satu karena dia tidak pernah bersuci setelah kencing, dan yang lainnya karena dia sering berbuat namimah. Sementara dalam riwayat Ahmad dari Abu Bakar, Dan keduanya tidak disiksa kecuali perihal kecil; air kencing dan ghibah. Rasulullah saw memberitahukan kita bahwa mereka disiksa di dalam kubur karena ghibah, dan kubur adalah babak awal menuju akhirat. Sementara itu mereka yang berbuat ghibah akan berkurang amal kebaikannya, berpisah dengan amal kebaikannya tanpa perhitungan, ia datang di Hari Kiamat kelak dalam keadaan rugi dan binasa, Dari Abu Hurairah, Rasulullah berkata, Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut? para sahabat menjawab, Orang yang bangkrut di antara kami adalah mereka yang tidak mempunyai dirham dan tidak mempunyai perhiasan. Nabi berkata: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang di Hari Kiamat membawa shalat, puasa dan zakat, sementara dia juga mencaci ini, memaki itu, memakan harta ini, mengalirkan darah itu, serta memukul ini, maka kebaikannya akan diambil buat mereka, hingga ia bangkrut, amal kebaikannya habis sebelum diadili, kebaikannya diambil oleh kesalahan- kesalahan yang ia lakukan, kemudian dimasukkan ke dalam neraka. Benar ketika Sa'id bin Jabir berkata, seorang hamba banyak mengerjakan amal kebaikan akan tetapi dia tidak dapat melihat kebaikan tersebut dalam lembaran- lembarannya di Hari Kiamat, dia berkata, Ya Tuhan, di manakah amal kebaikan yang telah saya lakukan? Para ahli surga menjawab, Amal baikmu hilang karena kamu suka berbuat ghibah terhadap manusia, sementara mereka tidak mengetahuinya. Sebaliknya seorang yang sering dighibahi akan banyak menuai pahala, dia bertanya tentang pahala ini, Umamah berkata, Seorang hamba ketika menerima kitab amalnya – di Hari Kiamat. melihat banyak pahala yang ia sendiri tidak pernah mengerjakan ketika di dunia, dia bertanya; Ya Tuhan, darimana datangnya pahala ini ?dikatakan kepadanya; Ini adalah bagian dari ghibahan orang kepadamu, sedangkan kamu tidak pernah merasakannya. Atas dasar ini pula Al-Fadhil bin 'Iyadh mengumpamakan orang yang sering berbuat ghibah seperti orang yang sengaja mengobral amal kebaikannya, dai melempar amal kebaikannya ke arah timur dan barat dan ke segala penjuru. Neraca kebaikannya akan berkurang dengan berkurangnya amal kebaikan, niscaya dia termasuk golongan orang-orang yang merugi, Allah berfirman, Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang- orang yang mendapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. (Al-Mukminun: 103-104) Balasan akan setimpal dengan perbuatannya, karena ghibah menyebabkan hinanya saudaramu dan hancurnya kehormatannya maka Rasulullah bersabda,Siapa saja orang Islam yang menghina saudaranya muslim dalam suatu daerah hingga menyebabkan hancurnya martabat serta kehormatannya, maka Allah akan menghinakan dia dalam daerah yang mana dia menginginkan kemenangan. Hukuman yang akan diderita mereka yang suka berbuat ghibah seperti pa yang diceritakan oleh Ka'ab bin Al-Ahbar. Beliau berkata, Saya membaca dalam berbagai kitab; bahwa siapa saja yang mati karena lelah melakukan ghibah dia adalah yang terakhir masuk surga, sementara siapa yang mati dalam keadaan sering mengghibah, dialah yang pertama kali akan masuk neraka. Tentunya kita semua berlindung kepada Allah dari api neraka, serta berlindung kepada-Nya dari kehinaan, dan janganlah duduk bersama orang yang sering berbuat ghibah, semoga Allah menyayangi orang yang berkata,Jagalah telingamu dari pendengaran yang buruk, kamu telah menjaga lisanmu mengucap kejelekan. Sejatinya ketika mendengar perkataan yang buruk, kamu telah menjadi sekutu orang yang mengucapkannya, maka berhati-hatilah.! Ya Allah, jagalah pendengaran dan penglihatan kami dari segala yang buruk! Bimbinglah kami selalu kepada segela sesuatu yang baik! Ya Allah jadikanlah kami selalu berbaik sangka terhadap saudara-saudara kami! Serta jauhkanlah kami dari fitnah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi! Ya Allah, berikan jiwa kami ketakwaannya, sucikanlah karena Engkau sebaik-baik yang dapat mensucikannya, Wahai pemilik Alam semesta. Amin yaa Robbal'alamiin.Barakallahu fiikum, Wassalamu 'alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN