http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

lelaki dan perempuan kata orang tua Bagaikan langit dan Bumi namun dua duanya saling menutupi

Lelaki dn prempuan bagaikn lngit dn bumi, apa yg terlints dlm benak anda? psti jauh sngat jauh brbeda(dengan berbagai macam perbdaannya), klau saya mmandng bukn fakta perbedaan nya yang me nyebabkan mnjdi brpikir jauh, saya tidk memandang dari sisi prbedaan krna mmang tnpa kita pandangpun mmang berbeda dan memang sudh takdir untuk berbeda.   But, U ever thingking? Langit ketika hujan dan airnya jtuh ke bumi sehingga bumi tadi bisa menghasilkan tanaman-tanaman. Bumi bisa menghasilkan sesuatu karena ada air yang jatuh dari lngit. Memang sudah aturnnya seperti itu. Begitu juga laki-perem puan kekurangn lelaki itu di tutupi oleh kelebihan yg perempuan miliki bgitu jg sbaliknya. Sling mlengkapi. Benak kusutPermasalahan yg sring kali muncul antara lelaki dn prem puan dlm hubungn interpersonal baik statusnya sebagai sesama ang gota dakwah, anak kuiahan, dunia pekerjaan, sebagai salah satu ang gota kluarga dn anggota msyarakt. Biasanya yang sering terjadi pasti karena, miss komunikasi, jarang ko munikasi (rapat kaga jaln sehingga terjdi lose kontrol sehingga menye babkn komunikasi satu arh, adanya pembelaan dan klarifikasi, komuni kasi kek prang ofensiv dn defensiv, ini dalam konteks cowa cewe yang ada dalam sebuah lembaga dakwh (saya ambil kehidupan yang global). Intinya mah komunikasi!! Corak komunikasi yang dibangun, isi atau kontent komunikasi yang dijalin!!   Saya ambil contoh, ada seorang akhwat secara karakter dia sangat serius dalam bersikap terutama masalah hubungan ke arah yang serius, tiba-tiba ada ikhwan yang siap untuk mengkhitbahnya, nah tnpa di sdar lelaki tadi mengung kapkan “kalimat” yang begitu meninggikan dari keadaan akhwat tadi lewat kata-kata seperti, ukhti saya siap menikahi ukhti dan saya harap ukhti menerima pinagangan saya dn saya akan menbahagiakan ukhti”.   Hhmm, apa yang ada di pikiran kalian?? Keknya si ikhwan tadi di trima krna secara psikologis akhwat itu lebih senang dipuji dan mendengrkn kata-kata yang indah. Syang sekali, akhwat tadi menolak nya. Saya ga akan bahas kenapa-napanya, tapi intinya adalah corak komunikasi yg dibngun dan kondisi psikologi komunikan. Memang scra psikolgis akhwat senang mndengr kata-kata indah, tapi itu lantas tidk menjadi jaminan ia akan bersikap atau merespon baik dari yang kita kira.     Corak komunikasi yang klau saya mnilai bisa diandasi oleh bebe rapa hal, yang pertama sebagai ekspektasi dari gharizah bisa nau contohnya kek di atas tadi, bisa jga baqa' mungkin sperti kalimat, ukhti bisa kita ktemu berdua untuk mem bicarakan khitbahan saya (baqa’ yag dilandasi hawa nafsu sehingga kurng brpikir jernih dn mnghalalkn segala cara agar tujuan tercapai), yg terakhir dari gharizah tadayyun seprti. maukah ukhti mnjdi biddari dunia yang kelak akan melahirkan mujahid/ah generasi pejuang islam, bersma sma menguatkan keimann, mmbangun kluarga yang ideologis?? (alah..) Heuheu.. saya suka ktawa sendiri kalau nulis kek ginih,.... btw bukan ini yang ingin saya tunjukan!! Kembali ke corak komunikasi, yng kalau saya menilai contoh-contoh diats lebih kepada corak komuniksi yang dibangun atas landasan gharizah. Bukan corak komunikasi yang dilandasi atas pemahaman yg diharapkn bisa mmbngun pmikiran bersama sehingga yg prlu diperha tikan adalah metode dan data penelaahnnya wlaupun ini mnyang kut urusan hati. Sehingga akn ada penyikapan yang benar.   Corak/landasan komunikasi yang dilndasi dari akal/pemahaman yag tjuannya diharapkn akn mmbangun pemikirn bersama itu lebih abadi dibndingkn corak komunikasi yang dilandasi atas gharizah. karena gharizah akn brubh ubh trgntung rngsangnnya. Tapi memang, ktka kita berinteraksi itu sebagai pemenuhan atas naluri tapi yang saya maksud itu adalah kecenderungannya”, perangkat mana yang akan ia pakai, perasaan/emosnya kahi?? Atau akalnya??   Mnusia itu terdiri dari akal dn emosi bukan dipisahkan akan ttapi kdua perangkat itu memang ada di dlam manusia itu sendiri. diharapkan ktk bersikap atau membuat keputusan pmahaman/akallah disini cnderung untuk didahulukan dibandingkan perasaan atau emosi.   Benak lurus –memasangkan langit dan bumi-   Oke, seperti apakah misal sseorang yang lebih mengedepankan akal/pemahaman yang diharapkn akan membangun pemikiran bersama dngan memperhatikan metode pe nelaahannya, sehingga muncul sikp yg benar!! Termasuk urusan hati (alah lagi) Jangan aneh ketika mliht ikhwan yang secara prangai kasr, keras kpla, dingin, dn bukn sifatnya ktika ia harus bersikap lembut pada seorang akhwat (bisa ibunya atau juga istrinya, adik perempuannya) berarti dia telah mengamalkan hadist nabi saw di atas sbagaimna Umar bin Khatab r. a. bersikap lemh lembut kpada istrinya, mndengrkn setiap keluhan istrinya ( cerewet, red),   sikap Umar ketika turun ayat An Nisaa :3 yang membatasi jumlh akhwat untuk dipoligami mka Umar menceraikan istri-istrinya yg cantik kecuali istri yang secara fisik biasa saja tapi apa perkataan Umar, saya khawatir kecantikan istri2 saya bisa melalaikan iabadah saya ter hadap Allaah ‘azza wa jalla dan saya lebih senang memilih istri yng cerewet agar mengingatkan saya untuk beribadah terus”.. itulah Umar yang memiliki perangai yang kasar dan keras kepala lagi dingin akan tetapi dapat bersikap lemah lembut terhadap istrinya.     Dan jangan aneh pula ketika ada sorng akhwat yang lebih memilih untuk bersikap sbar dan mengerti trhadp sikap dari ikhwan (bisa ayahnya, kakak, suaminya, teman lembaga dakwah) ketika ikhwan tadi belum bisa bersikap lemah lembut, masih bersikap kasar dan dingin. Akhwat tadi tidak menuntut untuk sikap yang sehrusnya tapi lebih memilih utk mngerti dn brsabar, mnunggu hingga suatu saat nanti pasti ia bisa mengamalkan hadist Nabi Saw di smping ia snantiasa mngingatkn, Berarti akhwat tadi seperti laksana Ummu sulaim r.a. sahabiyah yang masuk islam awal ketika ummu di persunting oleh abu Talhah r.a.yang ia masih dalam keadaan kafir akan tetapi ummu sama sekali tidak menolaknya ( pastinya secara prsaan, stiap akhwat menginginkn suami yang unggul terutama dari segi keimann agar dapat membing bingnya). Ummu hanya mengatakn tanpa perkataan yang mendikte dan menuntut, “aku mau mnjadi pendampingmu jika kau masuk islam , dan aku rela islam sebagai maharku” ummu seketika mnjadi jalan “cahaya” keislaman Abu Talhah r.a. yang kelak Abu menjadi salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga(semoga allaah memberikan rahmat kepada para sahabat Nabi) terpikirkankah oleh kita seorang Abu mantan org kafir yang memerangi Nabi dulunya bisa menjadi salah satu sahabat yg dijamin masuk surga?? luar biasa peran Ummu…     Sahabat-sahabat semua, dlm teori yang saya curhkn dalam tulisan ini, bisa saja salah!(karena setiap orang punya teori dn punya sisi psiko msing2 shingga memunculkan pandangan yang berbeda-beda, yang salah adalah jika pandangan itu berdasarkan asumsi/prasangkaan belaka) hanya saja, saya memandang antara laki-laki dan wanita memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak sama. Sehingga dari setiap kekurangan dapat kita terima dengan lapang dada dan ikhlas sebagaimana kita bisa dengan mudahnya menerima kelebihan orang lain. Dua manusia ini tidak akan pernah cocok dan sama selamanya sampai mati!!   Krn memang di takdirkan untuk tidak bisa sama dan mustahil untk dipak sakan bisa sama karena kedua-duanya adalah berbeda!! Tidak ada istilah cocok atau tidak cocok antara ikhwan dan akhwat yang ada adalah “ bagaimana” bisa mencocokakan diri!! Tapi ini juga mustahil berarti kita menjadi orang lain bukn diri sendiri, kita mngerjar sesuatu demi kepuasan hwa nafsu.. Contoh kecil adalah org tua, jujur saja, saya dalam kluarga terdapat banyak sekali karakter dan sifat yng sama sekali berbeda, ksukaan, ksenangn yng sama sekali brbeda. Orang tua saya tahu dan mengerti akan perbedaan ini, tapi prbedaan ini tidak lantas mencari tahu apa parameter prsamaan(saya cndrung mnilai ini lbih mnggunakn prngkat perasaan)!! Sehingga prbedaan itu akan harmonis, bukn itu!! Sungguh bukan itu!! Kalau seandainya smua orang tua berpikir seperti itu pasti akan ada pemutusan hubungan antara orangtua dn anak, ada sesu atu yang melebihi hanya sekedar membuat “parameter karena jika manusia yang menentukn prameter ini pastinya akn brubah ubah!!   So apakah itu??“Sikap tulus” yang lahir dari keimanan kepada sang Al Khaliq itulah yang melahirkan sikp saling mengerti dan memahami ke adaan lawan kita.. yah, sikap tulus yang akan melahirkan sikap yang tidk banyk menuntut, sikp mnerima apa adanya dalam artian hargai dia sebagai manusia yang layak dihargai walaupun ketika ia brbuat salah disamping telah menasehati, dan sikap saling memahami. sikap tulus dapt juga diartian lhir dri cara berpikir untuk dapat menerima”, menerima tidaklah berrti mnyetujui semua perilaku orng lain atau rela menanggung akibat dari perilaku oarng lain.   menerima tidak berarti menilai pribadi orang berdasarkan perilakunya yang tidak kita snangi, btapapun jeleknya perilaku mnurut persepsi kita. jika tidak ada sikap ini mka yang ada adalah mngkritik (secara psikologis akhwat sangat kental dengan sikap ini, tapi sikap menkritik ini bukan lahir dari sikap untuk meremdahkan, sama sekali tidak!! tapi lebih ke arah sikap tgas melindungi diri dari sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum syara'),dan mengecam buta.     Sikap tulus yang lahir dari pikiran jernih. Ini yg saya maksud membangun pmikiran bersama sehingga objektif. Shingga komunikasi yang dijalin akan sehat dan efektif. Karena corak atau isi komunikasi yng dibangun brdasrkn kecenderungan ia menggunakan perangkat akal bukan emosi atau prasaan. Sehingga lagi, akn muncul sikap saling saling mengerti, mema hami, menasehati, mengingatkan dll. Jika trjadi perselisihan di kembalikan lagi kpd landasan yg menjadi corak komunikasi yg tujuannya membangun pemikiran brsama dan kembalikan setiap per selisihan itu adalah hukum syara' sbagai “source of solutio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN