http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

Wawancara Syetan di Neraka Jahannam

 Jauh direlung sanubari manusia, tinggalah sesosok makhluk berperawakan seram. Gaya bicaranya lantang. Tidak mengenal aturan. Orang mengenalnya karena memiliki tabiat buruk; selalu menggoda manusia dan melawan Tuhan. Yang dia tahu hanya manusia, manusia,  dan manusia. Serta bagaimana cara untuk menjerumuskan mereka ke lembah hitam (dunianya). Ketika saya datang ke istananya (neraka jahanam) untuk wawancara, dia mengutuk, menyumpahi dan mengumpat-umpat saya. Maklum, saat itu saya sedang melakukan interview mengenai kematian yang melanda negeri ini. Di situ saya mendapati ketiganya sedang duduk-duduk memikirkan sesuatu yang (menurut pengamatan saya) penting. Dilihat dari keadaannya tampaknya dia baik-baik saja. Saya pun beruluk salam. Saya: Spaaadaaa? Iblis: !!!???? (tidak menjawab) Saya: Selamat malam Pak Iblis? Iblis: Hei, kamu! Kenapa manusia seperti kamu bisa masuk ke tempat ini? Bagaimana caranya kamu masuk ke sini? Saya: Maaf, saya ke sini karena punya press card. Saya wartawan. Kedatangan saya mau mewawancarai Anda. Iblis: Ha, press card. Apa itu! Kok saya baru tahu sekarang. Saya: Press card adalah identitas yang harus dimiliki oleh setiap wartawan. Oleh karena itu saya bebas melakukan apa saja. Sebab dengan press card, saya dilindungi undang-undang. Dengan kata lain, press card yang saya gunakan ini merupakan suatu amalan suci yang muncul dari rasa sehingga dapat menjadi akses bertemu dengan Tuhan. Maka dari itu mudah sekali menemukan Anda. Iblis: Hmm, boleh juga nih press card. Kalau saja aku mempunyai press card itu, pasti aku akan dengan leluasa masuk ke dalam hati setiap manusia dan merong-rong mereka. Saya: Oh iya, Pak Iblis. Anda kan dikenal orang suka menggoda manusia. Bagaimana Anda menangkap fenomena yang melanda negeri kita ini. Iblis: Sontoloyo, siapa yang bilang saya membunuh orang. Suruh ke sini orangnya, biar kumakan hidup-hidup (Marah-marah). Saya: Maaf Pak Iblis, saya tidak menuduh Anda membunuh manusia tapi menganggu. Nah, kedatangan saya ini hanya sekedar ingin tahu pendapat Pak Iblis. Iblis: Soal kematian itu memang semua urusan Izroil. Sedang bencana yang turun sekarang adalah hasil dari ketrampilan Isrofil yang meniup sangkalanya atas perintahNya. Otoritas saya bukan di situ. Tugas saya cuma membuat orang-orang terperosok dari jalan-Nya. Setelah itu barulah saya bisa lega. Cuma… Saya: Cuma apa? Iblis: Cuma saya hati sedang kesal saja. Beberapa hari ini banyak orang-orang yang tertangkap oleh aparat. Orang- orang yang selama ini menjadi budakku. Semua kebobrokannya terungkap satu persatu di negeri ini. Saya bingung bagaimana mencari cara agar orang-orang berkelas yang suka korupsi dan memakan uang rakyat itu lolos dari hukum. Saya: Lho, emangnya kenapa? Bukankah itu baik. Iblis: Dasar kamu ini manusia bebal, goblok, dan pendosa. Katanya wartawan tapi kok tidak tahu apa-apa. Pasti kamu wartawan gandungan ya, wartawan yang suka memeras sana sini. Ya jelas aku bingung. Sebagai iblis yang menguasai seluruh kerajaan neraka, aku tidak mau dipermalukan seperti itu. Mau ditaruh kemana mukaku ini dihadapan Tuhan dan manusia-manusia bejat seperti kamu. Saya: Oh begitu. Jadi Anda kecewa nih dengan aparat di negeri saya? Iblis: Kamu itu guobloknya tidak ketulungan. Entar tak panggilkan Izroil baru tahu rasa kamu. Aku ini baru mau menjelaskan otoritas saya sebagai iblis. Kamu bayangkan saja, masa orang-orang koruptor seperti Gayus itu harus dipenjara. Itu sama saja mematikan nafkahku. Kalau dia nanti masuk penjara terus tobat bagaimana. Kan aku yang rugi. Sudah capek-capek menyuruhnya menghabiskan uang rakyat, eh, ending- ending malah tobat. Bah, dasar aparat edan semua. Saya: Siapa aparat yang Anda maksud? Iblis: Ya KPK itu. Polisi juga. Kejaksaan ikut-ikutan. Terus ada lagi satgas mafia hukum. Apa-apaan itu.Saya: Anda kalah berarti. Berarti bangsa saya manusia pemenangnya.Iblis: Hmm, itu yang kamu lihat. Tapi aku masih banyak cara. Kusuruh pasukanku untuk mencari kelemahan-kelemahan bangsamu. Aku melihat sifat manusia itu rentan dengan yang namanya duit. Jadi kugoda manusia-manusia itu dengan cara suap. Budak- budakku seperti Gayus kusuruh untuk menyuap mereka. Terbukti toh berhasil. Hahaha….(iblis menyombongkan diri). Saya: Lalu siapa saja aparat penegak hukum yang Anda begitukan? Iblis: Rahasia. Itu rahasiaku yang akan kubawa sampai kiamat. Kalau kubuka, nanti mereka semua bakal masuk penjara dan tobat. No way. Biar sekali pun Tuhan yang memaksa aku takkan buka mulut. Tapi yang jelas KPK, Polisi, Kejaksaan, Satgas Mafia Hukum, DPR atau anggota dewan yang terhormat yang sebenarnya mereka semua adalah kecoak-kecoakku, Dirjen pajak, BUMN dan instansi- instansi pemerintahan, semuanya sudah kukuasai. Ha…ha…ha… Saya: Anda benar-benar kejam. Iblis: Dalam kamusku tidak ada salah dan benar. Yang penting aku enjoy aja melakukan tugas. Apalagi ketika aksi-aksi mereka diliput seluruh media, hmm, benar- benar aku merasakan hidup yang sejati. Saya: Tapi Anda sudah lupa masih ada malaikat pencatat kebaikan. Malaikat yang selalu membisiki manusia menuju jalan terang. Iblis: Kalau itu sih tidak masalah. Dia kan sekedar mencatat. Aku di sini mempunyai ribuan pasukan yang siap mati demi menggoda manusia. Lagipula manusia itu meski tanpa digoda, sejatinya mereka telah kotor sejak bumi dan langit ini diciptakan. Manusia itu perusak dunia. Saya: Oh, jadi begitu sistem kerja Anda. Iblis: Memangnya kenapa. Kamu tidak suka. Apa mau kumasukkan ke neraka jahanam. Kalau mau nanti aku panggilkan Izroil untuk datang kemari. Tapi untuk saat ini Izroil sedang sibuk mengurusi nyawa-nyawa manusia yang ada di belahan dunia. Saya: Saya tidak ingin masuk neraka. Kalau saya bisa masuk neraka Anda tanpa nyawa ini dicabut, berarti saya juga bisa masuk surga dengan seenaknya. Buat apa saya memusingkan itu. Toh, saya berada di neraka ini dengan perlindungan keimanan dari Allah. Iblis: Hei, wartawan, sombong sekali kau. Saya: Biar saja. Yang penting saya selalu berbuat baik pada sesamanya. Kembali ke pertanyaan saya Pak Iblis. Jadi menurut Anda selama ini jumlah kesemerawutan yang didera bangsa Indonesia adalah salah satu dari refleksi kesombongan Anda. Saya ingin mendengarnya langsung dari mulut Anda sekaligus sebagai klarifikasi. Iblis: Bukan semua. Sesekali manusianya sendiri yang berbuat begitu. Aku dan pasukanku cuma membisiki saja. Terkadang pola mereka saja yang kebablasan. Saya: Lho, bukankah semakin mereka berbuat buruk Anda semakin bangga. Iblis: Iya sih. Cuma saat ini nerakaku tidak cukup menampung orang-orang dari penjuru dunia. Bayangkan saja sejak Adam diciptakan telah banyak manusia- manusia yang mampir kemari. Apalagi di jaman sekarang. Semua keadaan serba terbalik. Orang hidup pengin mati, dan orang mati pengin hidup. Orang kaya pengin miskin, orang miskin pengin kaya. Orang tidak punya isteri pengin menikah, dan setelah punya isteri maunya punya isteri segudang. Inilah tanda-tanda akhir jaman. Kejadian yang menimpa anak bangsa ini adalah sebagai akibat dari perbuatan manusianya sendiri. Sebenarnya Tuhan mengirimkan kesemerawutan ini sebagai peringatan kepada manusia agar segera bertaubat. Tapi jangan sampailah, sebab tugasku nanti bisa terhambat. Kalau semua orang bertaubat, lalu aku makan apa. Kau mau tahu berapa banyak orang-orang di negerimu di Indonesia yang bakal menghuni kerajaanku. Saya: Berapa? Iblis: Banyak sekali. Kau takkan sanggup menghitungnya. Apalagi di jaman orde baru dan reformasi ini. Jumlah orang-orang yang menghuni semakin banyak. Karena mereka semua semakin lupa dengan dirinya. Dan aku tak perlu repot-repot menggodanya. Saya: Kalau menurut pandangan Anda yang sudah lama bergelut di dunia per-iblisan, bahkan Anda pun telah naik jabatan karena prestasi gemilang menggoda manusia, adakah peran Tuhan di balik itu? Iblis: Telah lama bangsa ini mengalami krisis moral ( sekali lagi ia menyombongkan diri atas keberhasilannya). Para pejabat yang sudah duduk di atas sana, lupa terhadap nasib wong cilik. Mereka silih berganti memperkaya diri dengan cara mereguk uang negara.  Korupsi terjadi dimana-mana. KKN menjadi momok menakutkan bagi kalangan kecil. Sehingga rakyat pun bengok-bengok ketika harga BBM naik. Presiden dan Wakilnya tidak berhasil memberantas kekejaman korupsi. Sebab yang melakukan korupsi adalah bawahannya sendiri. Saya: Selain itu adakah tendensi lain atas ketidakteraturan negeri ini, termasuk bencana silih berganti yang melanda negeri ini? Iblis: Banyak. Saya melihat selain bencana itu murni faktor alam, rupanya Tuhan telah berkata lain. Ia ( Tuhan) melihat begitu banyak ketidakteraturan yang menimpa negeri ini, bahkan negeri tetangga sekalipun ( Thailand, Srilangka, Malaysia). Korban berjatuhan dimana- mana. Aku tertawa saja saat melihatnya. Para malaikat tidak berhasil menggugah nurani manusia. Sehingga Tuhan pun murka. Saya: Ha murka!!??? Emangnya Tuhan punya rasa, emosi dan hati sehingga Ia dapat murka. Iblis: Ya tidak sih. Setidaknya Ia pernah murka kepada kami (para iblis) yang menolak diciptakannya manusia. Sehingga kami harus menjadi penghuni neraka untuk selama-lamanya. Kalau kamu mau jadi penghuni berikutnya, silahkan saja aku akan menerimamu dengan tangan terbuka. Bahkan kalau kamu bersedia akan kujadikan penasehatku. Gimana? Saya: Tidak, terima kasih. Oh iya Pak Iblis, saya melihatnya kok tidak begitu. Tuhan tidak murka. Dalam Al-Quran tak pernah disebutkan bahwa Tuhan murka. Saya melihat semua itu hanyalah kehendakNya. Apa yang dilakukan Tuhan terhadap iblis adalah kehendakNya pula. Iblis: Sontoloyo, aku bilang Tuhan murka, ya murka. Saya benci sama Dia. Saya: Lho-lho Anda kok selalu marah sih. Tidak seharusnya Anda marah. Sebab tugas iblis adalah membujuk manusia ke jalan yang sesat. Jika Anda marah berarti di dalam Anda ada iblisnya juga dong. Apalagi wawancara ini hanya sekedar imaginer. Iblis: Pergi sana dan jangan kembali lagi kemari jika tak ingin nyawamu melayang. (Dia mengusir saya dari kerajaannya).(novi) Catatan : Baru baru ini dalam rapat luar biasa para syaithan dan jin yg dipimpin langsung oleh Iblis laknatullah diputuskan bahwa : - para syaithan dan jin tidak perlu lagi menggoda/ membujuk manusia melakukan kejahatan karena saat ini kebanyakan manusia sdh kesetanan sementara setan sendiri tdk pernah kemanusiaan. - syaithan belum pernah membunuh ortu atau anak kandungnya sendiri tapi manusia sdh banyak yg melakukannya - syaithan belum pernah memperkosa anak kandungnya sendiri tapi tdk sedikit manusia yg melakukannya - syaithan belum pernah merampok dan membunuh korbannya. - syaithan belum pernah melakukan aborsi - syaithan belum pernah melakukan korupsi - dan masih banyak lagi kejahatan yg dilakukan oleh manusia tetapi tidak dilakukan oleh para syaithan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN