~ Assalamu'alaikum Wr Wb~
Manusia dan Cinta tak pernah ter pisahkan, setiap manusiapasti me miliki cinta, dan cinta ternyata mam pu membius segalanya, ini fitrah. Ke tikacinta telah berbicara, apa yang dapat mengalahkn. Hanya saja kita terkadang lupa, siapa sebenarnya yang pantas kita cintai?.
Mnusia bisa saling mencintai, ssama jenis dalm konteks shilah, maupun dngan lawan jenis dalam perspektif ukhuwah. Namun ktika ditnya, Apa kah engkau mncintai tuhanmu lbih dari segalanya?,
jawabannya rata rata ia. Namun pd prakteknya sering berseberangan. Ini yang sulit dimengerti. Spertinya saya tidk salah jika mengatakan be tapa Berat cinta hanya untuk Dia, karena memang inilah knyataannya.Manusia lebih akrab dengn duniawi dari pada TuhanNya. Shingga sring trjdi cinta terhadap duniawi menga lahkan cinta terhadap Tuhannya. Padahal Cinta kepada Allah adahal yang sngat utama. Kita bisa belajar banyak dari kisah Robi'ah Al Ada wiyyah yng rela tak menikah demi cintanya kpda Rabb. Tidak munafik rasanya, jika Cinta hanya untuk Dia, Sang Prkasa, memang berat.Namun tidak ada salahnya jikaterus dicoba. Allah mengirim surat kpada Mnusia dngan Alqur'an, apa berat mmbaca surat cintanya, yang penuh dengan kata kata indah dan janji janji Nya, bukankh Allh Tidk Pernah menging kari Janji?.
Mungkin kita blum lupa, ketika kita masih remaja, mendapat kiriman lembarn surt cinta dari sang kkasih. Kemanapunpergi, surat cinta itu sngaja dibawa, dan dibaca brulang ulang. Alangkah nistanya kita, jika kita merasa tak sempat membaca surat cintaNya. Semoga teriring ber jalan nyawaktu, rasa cinta kita kpd Allh, senantiasa dan selalu tumbuh. Amiin. Dan mudah mudahan koleksi Artikel Religidi blog ini smakin bnyk dan bermanfaat.~
~Wassalamu'alaikum Wr Wb~
dr Arifin: by: JSikurama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar