Menurut Imam Syafi’i ada 6 cara untuk meraih kebahagiaan hakiki iaitu : ◘ Kecerdasan “ Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda- tanda bagi orang- orang yang berakal” (QS. Ali Imron : 190)
... “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia- sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imron : 191) “ Aku mengikuti prasangka hamba-Ku” (Hadist Qudsi) ◘ Perhatian Perhatian disini ialah bagaimana orang itu lebih memperhatikan akhiratnya daripada dunianya tapi bukan bererti harus melulu beribadah terus tanpa bekerja kerana Rasulullah saw juga bekerja sebagaimana kita dan beliau juga menikah yang mana bekerja dan menikah adalah hal yang duniawi. Jadi selain bekerja dan hal-hal dunia lainnya (selain hal maksiat) kita juga tidak boleh lupa akan akhirat kita, kita juga harus lebih memberikan perhatian ekstra apakah ibadah yang kita lakukan itu sudah benar dan berusaha untuk terus menambah intensitas ibadah dan amal shalih. Demi akhirat ◘ Kesungguhan Berusaha dengan sungguh- sungguh untuk mewujudkan keinginan kita agar dapat menikmati akhirat nanti. Jangan hanya berdoa saja tanpa ibadah, walaupun berdoa 10 kali sehari tapi tidak solat dan terus-terusan bermaksiat yang ada hanya harapan kosong. Jadi bersungguh-sungguhlah, berusahalah sebisa mungkin untuk terus beribadah, jangan lupa amal shalihnya. ◘ Biaya Dalam mempelajari syariat islam kita tentunya memerlukan biaya. Lalu bagaimana dengan orang- orang yang tidak mampu ? “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al- Baqarah : 286) Tapi alangkah baiknya bagi anda yang diberikan kelebihan untuk membantu orang-orang yang tidak mampu yang ingin mempelajari islam, atau membantu untuk meringankan kesusahan orang-orang fakir asal jangan membantu orang yang kesusahan ingin berbuat maksiat. “Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya” (QS. Al- Baqarah : 286)
◘ Bimbingan orang yang lebih pintar Maksud berteman dengan orang-orang yang pintar di sini ialah orang-orang yang pintar dalam hal agama bukan pintar dalam bermaksiat, berteman dengan orang-orang soleh banyak mendatangkan keuntungan buat kita sendiri iaitu mereka dapat menasihati kita pada saat kita melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat islam, membantu kita supaya tetap istiqomah di jalan Allah ini. Tapi hal ini bukan berarti kita harus menjauhi orang-orang yang hidupnya bergelimangan maksiat, kalau anda merasa bahwa anda adalah tipe yang bisa mempengaruhi maka ajaklah pelaku maksiat itu secara perlahan-lahan untuk mengikuti jalan Allah tetapi jika anda tipe yang mudah terpengaruh maka anda harus memutuskan untuk menjauhi mereka. ◘ Waktu yang panjang Teruslah untuk melakukan amal soleh dan jangan pernah berhenti untuk menebar kebajikan di sekitar anda. Perpanjanglah waktu solat anda dan jangan terburu- buru ingin segera mengakhirkan solat, karena pada saat solat itulah kita benar-benar berhadapan dengan Sang Pencipta, konsentrasikan fikiran anda dan kurangilah pikiran tentang dunia pada saat solat. Memang bukan hal mudah untuk membuat fikiran kita tidak melayang- layang pada saat solat tapi juga bukan hal yang mustahil selama kita terus mencubanya. Ingat jangan pernah menyerah untuk terus berdekatan dengan Allah.
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran
-
*BAB I*
*PENDAHULUAN*
*1. * *Latar Belakang*
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi
yang menerima amanat-Nya untuk ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar