Apakah yang bercokol dalam benak kita Tatkala Tuhan menghamparkan pelataran langit yang menjulang Dan adakah hayal meraba di balik tiang tiangnya Sungguh Keberadaan yang sebenarnya dari semua itu Tak ada ilmu Tuk mengurainya menjadi tahu Kalau demikian Mampukah gerak menerjemahkannya Menekan hayal menunduk meraba rongga dada Membayangkan hal yang tetap gelap Jika seandainya tidak ada Tuhan selain-Nya Tentu terjemahan kegelapan itu membuat langkah kaki tak tentu arahnya Lihatlah Betapa hubungan antar manusia yang paling terhormat di jagat raya yang amat kecil ini dibandingkan dengan berjuta juta planet dan benda benda angkasa yang ribuan juta Tak ubahnya seperti hewan Liar dan sekedar memuaskan selera Lihatlah Betapa pertalian cinta manusia Yang mestinya di pupuk dengan iman dan kebaikan pada sesama Tak lebih dari segenap bayangan kambing-kambing gembalaan di dalam kandang yang di poles dengan sejuta pernik warna warni, dengan segala tetabuhan dan hidangan yang membuat embekannya sekedar melegakan tenggorokannya serta desahnya, sekedar menyalurkan kebinatangannya oh kawan maafkan aku karena aku menggambarkan dunia suram yang sama sekali aku tak hendak melihatnya hanya sekedar cerita dari kabar demi kabar oh kawan moga kita bisa menjadi saksi atas kemurahan ampunan-Nya maafkan maafkan yang sebenarnya harus di awali dari kesuburan ladang hati dan jiwa apakah tanaman iman telah di cocokkan di bekas galiannya yang sesungguhnya Allah, para malaikat dan orang-orang yang berhati terang Karena cahaya yang bersumber dari balik cakrawala alam sekitar Bahkan dari balik mata sang surya menjentikkan tanda-tanda yang jelas yang telah disematkan di dalam setiap jiwa yang terbuka tanda dari alamnya, tanda dari firman-Nya bahkan alam lebih dahulu lahir dari catatan apa saja tentang nama sebutan-Nya, tentang kebesaran-Nya, Kemahakuasaan- Nya Keagungan-Nya Yang hanya Dia, Yang esa karena khawatir menerpa menyemburatkan kerut sembrawut kepala kita oh… bagaimana rasa itu kita lepaskan Sementara orang orang yang terbuka dadanya Benar benar luruh dalam apa saja yang menjadi kehendak-Nya Oh… Aku bukan apa Dia bukan apa Harta bukan apa apa Kehormatan Pemuasan selera Oh Bukan apa apa bagi segenap sejahtera saat kita benar benar mengingat apa arti mereka semua dalam hidup kita Dalam hidup sesudah kematian kita Saat diri lepas dan bertautlah segala asa dengan kasih sayang-Nya Mulailah udara sejuk merambati jiwa raga Adakah kita pernah merasakannya Atau kita tak hendak untuk merasa menyadarinya ? Tuhan Jangan lepaskan lagi aku setelah kau menyuburkan hati ini dengan tanaman iman Dengan hujan hidayah-Mu Dengan perkenan kasih sayang-Mu Sesungguhnya kasih sayang-Mu benar benar tak perlu diminta oleh hamba Karena engkau adalah sang pemberi yang amat bijaksana Walhamdulillahi Robbil-‘ alamin. Amin. oleh Abu Ova
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran
-
*BAB I*
*PENDAHULUAN*
*1. * *Latar Belakang*
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi
yang menerima amanat-Nya untuk ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar