http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

ANJURAN MENUTUP AURAT

Anjuran Untuk menutup Kekurangan kaum Muslimin Dan Larangan Dari Mencari- cari Kekurangan Mereka.1. Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda :Tidaklah seorang hamba menutupi aurat ( kekurangan/aib ) orang lain di dunia kecuali Allah menutupi auratnya (aibnya)di akhirat{HR. Muslim}.2.Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Muslim (orang Islam) adalah saudara bagi orang Islam lainnya, dia tidak menganiayanya dan tidak pula menyerahkannya kepada musuhnya (tidak juga meninggalkannya tanpa pertolongan), barangsiapa menolong saudaranya untuk memenuhi hajatnya, maka Allah bersamanya dalam memenuhi hajatnya, dan barangsiapa melapangkan suatu kesusahan dari seorang muslim, maka Allah akan melapangkan baginya suatu kesusuhan dari kesusahan di hari qiamat, dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi aibnya di hari qiamat." {HR. Muslim}. 3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke atas mimbar, lalu memanggil dengan suara yang tinggi : Wahai orang- orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke hati mereka, janganlah menyakiti orang- orang yang beriman, janganlah mencela mereka, dan janganlah mencari-cari aurat (aib) mereka, karena barangsiapa mencari-cari aib saudaranya yang muslim, maka Allah membuka aibnya dan memalukannya walaupun dia berada di dalam rumahnya.{HR. Tirmidzi}. Keterangan : Allah 'Azza wa Jalla cinta untuk menutupi aib makhluk- Nya, dan memerintahkannya ( menutupi aib orang lain ), oleh karena itu Allah mengharamkan tindakan mata-mata dan melarangnya, dan Rasulullah shallallahu ' alaihi wasallam telah memberitahukan bahwa siapa saja yang menutupi aib seseorang, maka Allah menutupi aibnya di hari kiamat, dan melarang mencari-cari aib kaum muslimin dan tindakan memata-matai mereka tentang pekerjaan yang mereka sembunyikan. Kandungan hadits-hadits di atas : 1. Keutamaan menutupi aib kaum muslimin, dan hal itu adalah salah satu sebab agar Allah menutupi kekurangannya di hari kiamat. 2. Larangan untuk mencari- cari aib kaum muslimin dan memata-matai mereka. 3. Sangsi bagi mereka yang melakukan hal tersebut (mencari-cari aib orang lain), bahwa Alllalh akan memalukannya dan menampakkan bagi manusia aibnya yang dia tutup-tutupi. (Diterjemahkan dari buku Durus Yaumiyyah, Rasyid bin Husain al-Abd Al-Karim, hlm. 351-352). Barakallahu fiikum wr.wb. Wassalamu'alaykum wr.wb.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
kutipan untuk niat dan kykinan... Sebelum kita memulakan segalanya,,jauhilah berburuk sangka Berburuk sangka terhadap saudaranya sehingga ia menuduhkan apa-apa yang tidak wujud, adalah kerana mengikuti bisikan syaitan. Penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya bagi sesuatu jamaah muslim. Bila ianya tersebar luas maka timbullah rasa dendam, kemunafikan, dan benci-membenci. Itulah sebabnya Al-Quran sangat keras berusaha melenyapkan penyakit ini. (seperti mana dalam al- Hujurat:12) Tersebut dalam Sahihain: Hendaklah kamu menjauhi bersangka-sangka, kerana sesungguhnya itu merupakan pembicaraan yang paling dusta, dan janganlah kamu mencari- cari berita (keburukan orang lain), janganlah kamu saling mengintip, janganlah kamu saling menyiarkan keburukan, janganlah saling berdengki, saling bermusuhan, dan jadilah kamu semua hamba-hamba Allah yang saling bersaudara atau sebagai satu bersaudara.(Bukhari) Maksud bersangka-sangka dalam ayat tersebut adalah tuduhan tanpa sebab atau bukti yang konkrit. Sebagaimana nasihat Allah SWT. :janganlah kamu mencari kesalahan orang lain. Jadi, setiap hal yang belum diketahui bukti-buktinya yang benar dan sebab-sebabnya yang jelas maka hal itu haram dan wajib dihindari. Prasangka ada dua jenis: yang pertama adalah prasangka yang diketahui dan diperkuat oleh beberapa hujah dan bukti, hukum membolehkannya malah sebahagian besar hukum syari'ah rata-rata berdasarkan kepada prasangka, seperti kias (analogi) dan berita perseorangan (kharul-waahid) dan sebagainya. Yang Kedua, prasangka tanpa dalil dan bukti apapun, hukum tidak membolehkannya, yakni DILARANG. Dan janganlah mereka membiarkan dirinya dipengaruhi oleh prasangka, syubhat, dan keragu-raguan. Sesungguhnya sebahagian dari prasangka itu adalah dosa. Maksud dari ungkapan ini bagi hati nurani adalah : menjauhi prasangka buruk, kerana dia tidak tahu prasangka yang mana merupakan dosa. Dengan ini Al- Quran menyucikan kalbu dari bisikan yang berupa prasangka, agar tidak berlumuran dengan prasangka buruk sehingga terperosok ke dalam dosa. Malah membiarkannya bersih dan bebas dari keragu-raguan dan hasutan-hasutan. Ia menjadikan putih, menjadikan rasa kasih sayang bagi saudara- saudaranya yang tidak dinodai oleh buruk sangka dan bebas dari lumuran rasa ragu-ragu, dan menjadi ketenteraman yang tidak dikeruhkan oleh rasa gelisah dan kekacauan. Betapa indahnya masyarakat yang bebas dari segala prasangka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN