http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

CERITRA KRIMAN DARI TEMAN

Karena Keimanan dan Ketakwaan tidak diwariskan Maraknya kasus video porno, cukup membuat saya, sebagai seorang ibu, merasa sangat kegerahan. Bagaimana tidak, saya merasa, usaha saya selama ini dalam menyaring informasi untuk anak sudah maksimal. Channel televisi sudah saya batasi, begitupun koneksi internet, tidak setiap waktu bisa digunakan. Namun, apa daya, seberapapun kuatnya saya melindungi anak, arus informasi dari luar rumah ternyata lebih dahsyat dari yang saya perkirakan. Hingga tibalah waktu siang itu, saat saya membuka sebuah halaman berita di internet. Sebuah tulisan dengan huruf besar “LM dan Ariel digelandang ke Mabes Polri”. Dan seketika Adam pun dengan gaya anak kecilnya bertanya “Luna Maya sama Ariel kenapa mi? Dipanggil polisi karena video porno itu yah?” Duh, jantung ibu mana yang ga copot mendengar anaknya, dengan entengnya bertanya seperti itu. Tapi saya berusaha untuk tidak panik ataupun marah. Tetap berusaha tenang, walaupun rasanya badan ini panas dingin. Saya pun bertanya lagi ke Adam “Umi kurang faham sayang, kok Adam tau video porno?” “Iya mi, di sekolahan rame pada ngomongin” “Memang temen Adam ada yang bawa videonya?” Jantung saya berdegup tambah kencang, berharap jawaban Adam sama seperti yang saya harapkan. “Ga mi, cum cerita-cerita aja.” jawab Adam santai. Alhamdulillah..... ucap saya dalam hati. Tapi saya masih penasaran, dari mana Adam mendapat kosa kata porno. Maka saya pun bertanya lagi, “Kalo menurut Adam sendiri, porno itu apa sih?” “Itu kan mi, yang aurat-auratnya keliatan, udah ah mi, Adam mau main dulu.” Saya pun terbengong-bengong ditinggal Adam bermain. Astaghfirullah...anak seumur Adam sudah bisa mengartikan (walau dalam pengertiannya sendiri) apa itu porno. Selang beberapa hari, saya membaca di sebuah surat kabar harian nasional. Video “P” itu sudah memakan korban. Ternyata, beberapa remaja yang sudah melihat video itu, tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak mengikuti hal seperti yang ditampilkan dalam video itu. Lagi-lagi saya hanya bisa istighfar dalam hati, sambil mendoakan, semoga orangtua mereka diberi ketabahan dan kesabaran untuk terus membina anak-anak mereka kembali ke jalan-Nya. Pikiran saya segera melayang ke Adam. Seberapapun saya melindungi ia, tetap saja lingkungan mempunyai informasi yang tidak bisa di bendung. Tapi, yang mengusik pikiran saya adalah, adakah saya sebagai seorang ibu, ikut memberi andil di dalamnya?? ************** Siang itu, saya dan suami menghadiri sebuah undangan sunatan. Alhamdulillah, lokasinya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, sehingga menghemat waktu untuk menghadiri undangan-undangan yang lainnya. Seperti layaknya sunatan, hidangan berbagai macam disajikan dalam pondok-pondok yang berbeda. Tak lupa juga menu kambing guling. Tak lama saya menyantap makanan, tiba-tiba mata saya disesakkan dengan pemandangan yang sunguh-sungguh tidak patut dihadirkan pada acara sunatan. Dua orang penyanyi wanita, dengan pakaian yang super ketat dan super mini maju kedepan para undangan. Mereka, dengan santainya menyanyikan lagu dangdut, dan bergoyang yang sangat sangat tidak layak dilihat oleh anak kecil. Saya pun memandang suami saya yang juga tertegun. Ini adalah acara sunatan seorang anak kecil, yang baru berusia 10 tahun. Namun, acaranya dimeriahkan oleh orang dewasa, dengan penampilan yang sangat minimalis, dan juga membawakan lagu-lagu dewasa??..... Ahh.... pikiran saya pun kembali melayang ke Adam, yang saat itu berada di rumah, yang saat itu sedang asyik bermain dengan sepupunya. Alhamdulillah, Adam tidak ikut. Saya kembali termenung, adakah kita sebagai orang tua, sebenarnya ikut andil dalam penanaman pemikiran anak- anak kita? Apa yang kita tanamkan ke anak-anak kita yang masih belia itu? Adakah akan berdampak pada perilaku mereka saat dewasa kelak??...... ****************** Sebuah sms masuk ke telepon seluler suami saya, saya yang ikut membacanya pun tercenung. Tetangga saya juga ikut terseret dalam kasus video itu, karena salah satu pemerannya mirip dengannya. Kembali saya hanya bisa istighfar.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN