http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

ciri ciri insan Rabbani

Tidak wajar bagi seseorang mnusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: " Hendaklah kamu menjadi penyembah- penyembahku bukan penyembah Allah ." Akan tetapi (dia berkata): " Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani [208 ], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya ."." ( Ali-Imran, 79)   [208 ]. Rabbani = Orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah Azza wa Jalla. _____________________________________ _____________________   Perkataan ribbiyy dan rabbaniyy merujuk pada segolongan manusia yang mempunyai ilmu yang luas lagi mendalam berkenaan dengan agama. Dengan bekal ilmunya, ia tak pernah berhenti beramal demi mencari keridhaan Allah SWT. Selain itu, ia pun mampu menjalankan amar ma' ruf nahi munkar, dengan penuh kesabaran serta istiqamah.   Dalam Al Qur'an Allah SWT menyebut tentang golongan ini dalam beberapa tempat, semisal : Surat Ali-Imran ayat 146 ; Surat Al-Maa-idah, ayat 44 ; Surat Al-Maa-idah, ayat 43 ; Surat Ali-Imran ayat 7 ; dan Surat Ali-Imran, ayat 79.   Sibawaih, seorang ahli bahasa berpendapat : jika huruf alif dan nun ditambahkan pada perkataan ribbiyy , lalu menjadi rabbaniyy , menunjukkan mereka adalah golongan yang sangat mendalam ilmunya mengenai ketuhanan ( Lisan al Arab ).   Pada hari kematian Abdullah ibn Abbas r.a, telah berkata Muhamad ibn Ali ibn Hanafiyah, "Hari ini telah gugur seorang rabbaniyy dari umat ini.".  Ibn Abbas r.a memang terkenal di kalangan sahabat berkat kedalaman dan keluasan ilmunya. Maka adalah wajar jika ia digelari insan rabbaniyy .   Telah dikatakan pula oleh Ali bin Abu Thalib r.a : "Manusia itu terdiri dari tiga golongan : alim yang rabbaniyy , penuntut ilmu demi jalan kejayaan, serta orang hina pengikut segala keburukan."   Di dalam Al-Taalim Imam Al Banna telah menegaskan bahwa umat mesti membentuk diri, agar menjadi insan kamil yang mempunyai aqidah sejahtera, ibadah yang sahih, akhlak yang mantap, pikiran yang berasaskan ilmu, tubuh yang kuat, hidup yang berdikari, diri yang berjihad, masa yang dihargai, tugas yang tersusun dan sentiasa memberi manfaat kepada orang lain. (  Risalat al-Taalim, rukun al-Amal )   Itulah kriteria figur generasi rabbani, menurut tokoh pelopor Ikhwanul Muslimin ini.   As-Syahid Sayyid Quthb dalam rumusannya mengenai generasi rabbani (dengan merujuk pada generasi sahabat era Rasulullah SAW ), mengemukakan tiga ciri penting dari generasi awal Islam itu, seperti :   1) Selalu membersihkan diri dari segala unsur jahiliyyah, 2) Sumber rujukan mereka yang utama hanyalah Al Qur'an Nur Karim, dan 3) Apa yang dipelajari semata-mata hanyalah untuk diamalkan.   Kelahiran generasi rabbani menjadi mungkin, jika umat tetap berpegang pada Al Qur'an dan Al Hadits. Diperlukan pula banyaknya murabi yang mempunyai keluasan dan kedalaman ilmu. Disamping itu, generasi rabbani akan terlahir jika banyak keluarga telah mencapai derajar sakinah, institusi pendidikan, masyarakat serta negara berkomitmen penuh atas tegaknya dakwah Islamiyyah.   Usaha melahirkan kembali generasi ini di akhir jaman, merupakan ikhtiar suci yang memerlukan pengorbanan diri, waktu dan harta. ____________________________   QS. Ali-Imran, 7 : "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat , itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaa t. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta' wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.   Muhkamaat : ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.   Mutasyaabihaat  : ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain.   QS. Ali-Imran, 146 : "Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama- sama mereka sejumlah besar dari pengikut ( nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar."   QS. Al-Maaidah, 43 : "Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman."   QS. Al-Maaidah, 44 : "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya ( ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, ( tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN