http://picasion.com/gl/2jwY/


widgets
http://picasion.com/gl/1Nts/

Jalanku tersendat untuk menuju ke Surga

Bismillah hirohman nirrohim

MIMPIKU MEMBUAT DIRIKU SELALU ISTIGHFAR PADA ZAT MAHA PNGATUR

Aku tidk tahu dimna brada. Meski sekian banyak manusia berada dise kelilingku, namun aku tetap merasa sndiri dn ketakutan. Aku masih ber tanya dan terus bertanya, tempat apa ini, dan buat apa smua mnusia dikumpulkan. Mungkinkah, ah aku tidak mau mengira- ngira.

Rasa takutku makin menjadi jadi, tatkala seseorang yang tidk pernah kukenal sebelumnya mndekati dan menjawab pertanyaan hatiku. Inilah yang disebut Padang Mahsyar, suaranya begitu menggetarkan jiwaku. Bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku, batinku. Aku menggigil, tubuhku terasa lemas, mataku tegang mencari perlindu ngan dari seseorang yang kukenal

Kusaksikan langit menghitam, sesaat kemudian bersinar kmilauan. Brsamaan dengn itu, trdengr suara menggema. Aku baru sadar, inilah hari penentuan, hari dimana semua manusia akan menerima keputusan akan balasan dari amalnya selama hidup didunia. Hari ini pula akan di tentukan nasib manusia slanjutnya, surgakah yang akan dinikmati atau adzab neraka yang siap menanti.

Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dadaku mengingat amal " baikku didunia. Mungkinkh aku tergolong orang-orang yang mendapat kasih-Nya atau jangan-jangan ...

Aku dan semua manusia lainnya masih menunggu keputusan dari Yang menguasai hari pembalasan. Tak lama kemudian, terdengar lagi suara menggema tadi yang menga takn, bhwa sesaat lagi akan dibaca kan daftar manusia- manusia yang akan menemani Rasulullah SAW di surga yang indah.

Lagi-lagi dadaku berdebar, ada keyakinan bahwa namaku trmasuk dalm daftr itu, mengingt bnyaknya infaq yang aku sedekahkan. Trlebih lagi, sewaktu didunia aku dikenl se bagai juru dakwah. "Kalaulah bnyk orang yng kudakwahi msuk surga, apalagi aku," pikirku mantap

Akhirnya, nma nama itupun mulai disebutkan. Aku msih beranggapan bahwa namaku ada dalam deretan pnghuni surga itu, mngingat ibadh ibadah dan perbuatan- perbuatan baikku. Dlm daftr itu, nm Rasulullah Muhammad SAW sudh pst tercan tum pda urutan teratas, sesuai janji Allh melalui Jibril, bahwa tidak satu pun jiwa yng masuk kedalam surga sebelum Muhammad masuk.

Setelah itu tersebutlah para Assabiquunal Awwaluun. Kulihat Fatimah Az Zahra dengan senyum manisnya melangkah bahagia sbgai wanita prtama yng ke surga, diikuti para istri- istri dan keluarga rasul lainnya.

Para nabi dan rasul Allah lainnya pun masuk dalam daftar tersebut. Yasir dan Sumayyah berjalan tnang dngan predikat Syahid dn syahidah prtama dlm Islam. Juga para shabat lainnya, satu persatu para pengikut terdahulu Rasul itu dengan bangga melangkah ke tempat dimana Allah akan membuka tabirnya. Yang aku tahu, salah satu kenikmatan yang akan diterima para penghuni surga adalah melihat wajah Allah.

Kusaksikn para sahabat Muhajirin dan Anshor yang tengah bersyukur mendapatkn nikmat tiada trhingga sebagai balasan kesetiaan berjuang bersama Muhammad menegakkan risalah. Setelah itu tersebutlah para mukminin trdahulu dan pr syuhada dlm berbagai perjuangan pmbelaan agama Allah.

Sementara itu, dadaku berdegub keras menunggu giliran. Aku terpe ranjat begitu melihat rombongan anak-anak yatim dengan riang ber lari untk sgera menikmati kesegarn telaga kautsar. Bbrapa dari mereka tersenyum sambil melambaikan ta ngannya kepadaku. Sepertinya aku kenal mereka.

Subhanallah, itu si Paijo tukang ketoprak dekat rumhku," aku terpe rangah melihatnya melenggang ke surga. Paijo, pemuda yg tidk prnah lulus SD itu pernah bercerita, bhwa sebagian besar hasil dagangnya ia kririmkn untk ibu dn biaya sekolah empat adiknya. Paijo yg rajin sholat itu, rela berpuasa berhari- hari asal ibu dan adik-adiknya di kampung tidak kelaparan.

Tiba-tiba, orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, "Paijo yg tukng mie itu lbih baik dimata Allah. Ia bekerja untk kebahagiaan orang lain." Sementara aku, semua hasil kringatku smata untk keperluanku.

Ya Allah, mereka anak-anak yatim sebelah rumahku yng tidak pernah kuperhatikan. Anak ank yang selalu menangis kelaparan dimalam hari sementara sring kubuang sebagian makanan yang tak habis kumakan.

Subhanallah,itu mbah kartijo yg rumahnya dekat dengan masjid di temptku," aku trperangah mlihtnya melenggang ke surga. Mbah Kartijo, yang miskin tidak punya pekerjaan tetap,pakaianya selalu kumal,tidak bisa membaca Al qur'an,tetapi dia selalu kemasjid untk sholat dengan membawa sajadahnya yang sudah lusuh.

Tiba-tiba, orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, “ mbah Kartijo itu lebih baik dimata Allah. Ia orngnya sderhana,iklas,apa adanya. Sementara diriku, merasa lebih dari yng lainya, bisa baca Alquran dngn suara yng indah tetapi tidak prnah kulakukan dengan rasa iklas smata mata karena Alloh, jarang ke masjid karena banyak urusan serta rsanya enggan meninggalkan rumah yang lebih bagus daripada masjid.

Lalu berturut-turut lewat didepn mataku, mbok Iyem penjual pecel yang kehadirannya selalu kutolak, pengemis yang setiap hari lewat depn rumh dan selalu mndapatkan kata "maaf" dari bibirku diblik pgar rumahku. Orang disampingku ber bicara lagi seolah menjawab setiap pertanyaanku meski tidak kulontar kan, "Mereka ihklas, tidak sakit hati serta tidak memendam kebencian meski kau tolak.

Masya Allah murid-murid pngajian yng aku bina, mreka mendahuluiku ke surga. Setelah itu, berbondong bondong jmaah majid masjid tmpat biasa aku brceramah. Mreka belajar kepadamu, lalu mereka amalkan. Se dangkn kau, trlalu banyak brbicara dan sedikit mndengarkan. Padahal, lbih bnyak yng bisa diplajari dngan mendengar dari pada berbicara," jelasnya lagi.

Aku semakin penasaran dan terus mnunggu giliranku dipnggil. Seiring dngan itu antrian manusia manusia dengan wajah ceria, makin pnjang. Tapi sejauh ini, belum juga namaku trpanggil. Aku mulai ksal, aku ingin segera bertemu Allah dan berkata, Ya Allah, didunia aku bnyk mlakukn ibadah, aku bershodaqoh, banyak mmbantu orng lain, byk brdakwah, izinkan aku ke surgaMu.

Orang dengan wajah bersinar di sampingku itu hendak brbicara lagi, aku ingin mnolaknya. Ttpi, tnganku tak kuasa mnahannya utk brbicara. Ibadahmu bukan untuk Allah, tapi semata untuk kepentinganmu men dapatkan surga Allah, shodaqohmu sebatas untuk memperjelas status sosial, dibalik bantuanmu trsimpan keinginn mndapatkan pnghargaan, dan dakwah yg kau lakukan hanya berbekas untuk orang lain, tidak untukmu, bergetar tubuhku mende ngarnya.

Ank ank yatim, Paijo, mbok Iyem, pengemis tua, mbah Kartijo, murid murid pengajian, jamaah masjid dn banyak lagi orang-orang yg sering kuanggap tidak lebih baik dariku, mereka lebih dulu ke surga Allah. Padahal, aku sering beranggapan, surga adalah balasan yang pantas untukku atas dakwah yg kulkukan, infaq yg kubrikn, ilmu yg kuajarkan dan perbuatan baik lainnya.

Ternyata, aku tidak lebih tunduk dari pada mereka, tidak lebih ikhlas dlm beramal dari pada mereka, tidk lebih bersih hati dari pada mereka, sehingga aku tidak lebih dulu ke surga dari mereka.

Akhirnya aku hanya tertunduk dn tak terasa menetes air mataku,kaki trasa lems tk kuasa mnahan badan shingga terduduk srta trus mohon ampun membaca Istifar…

Aku terbangun dengan keringat dingin, rasanya lemas, ........jantung brdetak keras, saat itu jam 01.00. ku ambil air wudhu untuk sholat malam,

Yaa Alloh Alhamdullah, Engkau tlh ingatkan hamba MU yng byk sekali kekurangan ini

Amin. ya Allohhh. kegelisahan ku di 1 /3 malam yang dingin obrolan dari seorang sahabat.

By: JSikurma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Banyak hal di Dunia yang takkan sanggup kita fikirkan sendiri, banyak tawa yang tak seru jika dinikmati seorang diri, banyak air mata yang terlalu pedih untuk dialirkan sendiri, untuk itulah kita membutuhkan saudara/teman, membagi setiap kebaikan, mengoreksi tiap kesalahan, Ya Rabb....... Jika sekarang saudara/riku/teman2ku yang sedang tersenyum? Semoga menjadi ibadah, jika bersedih? Semoga kesedihan nya bisa menghidupkan hati dan jiwa. Jika sedang lelah? Semoga kelelahan nya menjadi penggugur dosa dosa. Aamiin ya Allah.
gif

KLIK SITE BUKERAN